STRATEGI KULIAH Setiap mahasiswa ketika awal memasuki dunia kampus selalu bercita-cita dan berhadap bahwa mereka akan menyelesaikan proses perkuliahan dengan waktu secepat mungkin dan dengan hasil yang memuaskan dan biaya yang minimal. Jika harapan demikian tidak terbesit dihati mahasiswa baru maka hal tersebut sangat disayangkan apalagi pemilihan universitas beserta jurusan/program studi menggunakan pepatah “Berbaris ikut panjang, bertepuk ikut ramai”. Mudah-mudahan Anda tidak demikian adanya dan semua merupakan panggilan hati nurani Anda sendiri.
Namun, dalam realitanya, ketika mahasiswa telah menjalani proses perkuliahan begitu banyak yang gagal, tidak memenuhi harapan. Ada yang berhenti di tengah jalan, IPK di bawah standar, mendapatkan gelar “mahasiswa abadi” dan sampai-sampai ada yang diberhentikan. Sungguh ironis dan sangat disayangkan.
Mengapa ini bisa terjadi? Salah satu penyebabnya adalah karena saat ini masih banyak mahasiswa yang tidak memahami proses perkuliahan sejak dari awal sehingga mereka tidak memiliki strategi dan terjebak dengan situasi yang ada. Banyak mahasiswa ketika masih berada di semester satu masih sibuk beradaptasi dengan dunia kampus bahkan banyak yang terlena sama sekali. Kondisi ini mungkin bisa dimaklumi apalagi banyak mahasiswa baru yang merupakan anak rantau yang belum terbiasa tinggal jauh dengan orang tua tercinta.
Seharusnya mahasiswa sadar bahwa sukses tidaknya kuliah semua berawal dari semester satu. Camkanlah baik-baik, jika KHS di semester satu Anda memperoleh Indeks Prestasi dengan beban SKS di semester dua di bawah 21 SKS maka Anda sudah satu langkah memperoleh kegagalan. Selain dari pada itu perlu Anda ketahui bahwa syarat untuk bisa mengikuti ujian komprehensif/akhir umumnya terdapat ketentuan bahwa nilai D yang tertera di transkrip nilai tidak boleh lebih dari dua (itupun bukan untuk mata kuliah keahlian) dan yang lebih penting lagi haruis Anda pahami bahwa jatah kuliah untuk menjadi seorang sarjana maksimal hanya 14 semester.
Jika semua ini tidak Anda sadari sejak awal perkuliahan maka gelar mahasiswa abadi segera akan Anda peroleh dan Anda bersiap-siap masuk dalam lingkaran setan yang Anda buat sendiri, syukur-syukur Anda tidak di DO/diberhentikan dan masih mampu menyelesaikan studi dengan terseok-seok. Bayangkan betapa sedihnya orang tua yang membiayai kuliah Anda dan bayangkan betapa susahnya Anda berkompetisi mencari pekerjaan nanti.
Oleh karena itu, perlu Anda semua pahami bahwa untuk sukses kuliah tidak cukup hanya sekedar rajin (setor muka), belajar tetapi diperlukan adanya strategi yang jitu. Strategi yang dimaksud diantaranya adalah:
1. Cintai dan Sayangilah Dosen Anda Hal ini adalah langkah krusial dan teramat penting dalam proses perkuliahan. Sebenci apapun Anda dengan materi yang bakal dipelajari, tetapi jika Anda senang/segan dengan dosennya Insya’Allah materinyapun akan dengan mudah Anda pelajari. Coba bayangkan jika sebaliknya? Lantas bagaimana caranya? Caranya gampang kok, Anda cukup memahami karakter, gaya, sifat, kebiasaaan dosen Anda dan setiap ingin kuliah pada malam harinya Anda sempatkan untuk membuka dan mempelajari kembali materi yang telah diterima sebelumnya (ingat ada tugas tidak?). Mintakan kepada dosen Anda Silabus atau SAP (Satuan Acara Pembelajaran) mata kuliah tersebut sehingga Anda memahami materi-materi apa saja yang akan dipelajari dalam mata kuliah tersebut. Setiap kuliah Anda jangan sampai terlambat dan pilihlah tempat yang strategis untuk menerima materi (usahakan duduklah dibarisan depan). Jangan lupa sarana dan prasarana belajar harus Anda penuhi, catatlah hal-hal penting yang disampaikan oleh dosen dan tanyakan jika Anda merasa ada kurang jelas. Manfaatkan sarana perpustakaan dan Internet untuk menambah wawasan Anda atas materi yang diterima. Ingat, untuk sukses Anda harus aktif mengali dan memahami materi yang ada di luar yang diberikan oleh dosen dalam kelas.
2. Mengetahui Betapa Total SKS yang Harus ditempu Selama Kuliah. Sistim pendidikan di perguruan tinggi umumnya diselenggarakan dengan Sistim Kredit Semester (SKS) dan dilaksanakan berdasarkan kurikulum masing-masing jurusan/program studi yang telah disetujui dan ditetapkan dengan keputusan Rektor. Perlu Anda pahami bahwa umumnya untuk SI total SKS yang harus ditempuh berkisar antara 145-160 SKS dan untuk DIII antara 110-120 SKS. (coba Anda totalkan jumlah SKS dari semester satu sampai terakhir. Lihat buku pedoman yang dibagikan pihak universitas). Berdasarkan total SKS di atas, sekarang misalkan Anda menempuh pendidikan SI dan bercita-cita menempuh pendidikan maksimal empat tahun, maka supaya Anda memiliki motivasi caranya Anda harus membagi total SKS yang Anda tempuh dengan empat.Misalkan sebagai contoh total SKS adalah 160. Berarti jika dibagi empat maka pertahunnya ada 40 SKS dan berarti per semester ada sebanyak 20 SKS (ingat, total 160 SKS hanya contoh dan sudah maksimal dan per semester umumnya 21 SKS). Dengan demikian jika dihitung secara normal maka untuk menempuh pendidikan SI Anda cukup kuliah tiga setengah tahun saja. Anda bisa bayangkan jika dalam setiap semester Anda memperoleh 24 SKS, sungguh prestasi yang luar biasa.
3. Mentargetkan Besarnya Indek Prestasi (IP) Setiap Semester. Berdasarkan perhitungan di atas berarti dalam setiap semester Anda harus berusaha mendapatkan beban SKS sebanyak 21. Lantas sekarang Anda harus berpikir bagaimana caranya agar hal tersebut tercapai bahkan melebihi target yang sudah dicanangkan. Untuk itu Anda harus mengetahui bahwa banyaknya beban SKS pada semeseter yang akan datang sangat dipengaruhi besarnya IP (indeks prestasi) yang diterima disemester sebelumnya (untuk semester satu mahasiswa diberikan jumlah SKS yang sama). Perhitungan besarnya beban SKS disemester yang akan datang umumnya dihitung dengan perincian sebagai berikut:
IP Max Kredit Semester YAD
3.0 24 SKS
2.5 – 2.99 21 SKS
2.0 – 2,49 18 SKS
1.5 – 1.99 15 SKS
1.49 12 SKS
Dengan demikian, jika Anda mentargetkan mendapatkan 21 SKS disetiap semester maka IP yang harus Anda capai berkisar antara 2.5 sampai 2.99.
4. Menaikkan Indek Prestasi
Berdasarkan perhitungan di atas maka sekarang Anda harus berpikir bagaimana strategi kita untuk mencapai IP sebesar itu bahkan lebih besar dari itu. Untuk itu Anda harus memahami beban SKS untuk setiap mata kuliah yang sedang atau bakal Anda ambil. Perlu diperhatikan mata kuliah yang memiliki beban SKS yang besar karena ketika menghitung Indeks Prestasi angka pengalinya juga besar karena untuk menghitung Indeks Prestasi umumnya digunakan rumus:
IP = (KXN)
K
K = Beban Studi (total SKS) mata kuliah yang diambil
N = Bobot prestasi masing-masing mata kuliah yang diperoleh.
Untuk bobot prestasi umumnya dikelompokkan menjadi:
Nilai Huruf Bobot
A 4
B 3
C 2
D 1
E 0
CONTOH
Seorang mahasiswa dalam satu semester mengambil empat mata kuliah dengan total beban SKS 13 dengan perincian:
Mata Kuliah Beban Studi
Hukum Alam 4
Hukum Rimba 4
Hukuman 3
Hukum Mati 2
Setelah KHS dibagi ternyata mahasiswa yang bersangkutan untuk mata kuliah Hukum Alam dan Hukum Rimba mendapatkan nilai A sedangkan untuk mata kuliah Hukuman dan Hukum Mati mendapatkan nilai C. Dengan demikian perhitungan Indeks Prestasi mahasiswa yang bersangkutan adalah:
No Urut Mata Kuliah Kredit Nilai KN
01 Hukum Alam 4 4 16
02 Hukum Rimba 4 4 16
03 Hukuman 3 2 6
04 Hukum Mati 2 2 4
Jumlah 13 42
Indeks Prestasi (IP) : 3.23
Max Kredit Semester yad : 24 SKS
Sekarang mari kita bandingkan jika seandainya mahasiswa yang bersangkutan ternyata untuk mata kuliah Hukum Alam dan Hukum Rimba mendapatkan nilai C sedangkan untuk mata kuliah Hukuman dan Hukum Mati mendapatkan nilai A. Setelah dihitung ternyata IP yang diperoleh hanya 2.77 dengan maksimal kredit semester yang akan datang hanya 21 SKS. Sekarang Anda bisa berpikir sendiri mengapa dengan komposisi nilai yang sama tetapi Indeks Prestasinya berbeda. Pahamilah hal ini.
5. Memahami Banyaknya Beban SKS disetiap Semester.
Karena banyaknya beban SKS pada semester yang akan datang sangat dipengaruhi besarnya IP yang diterima disemester sebelumnya maka Anda harus waspada dengan banyaknya beban SKS disetiap semester karena jika hal ini tidak dipahami sangat dimungkinkan nantinya Anda akan masuk lingkaran setan yang tidak akan pernah berhenti menyiksa Anda selama proses perkuliahan.
Perhatikan ilustrasi berikut ini. Misalkan komposisi beban SKS disetiap semester seperti berikut ini:
SMTR I SMTR II SMTR III SMTR IV SMTR V
24 21 18 21 18
Contoh untuk mahasiswa yang sukses. Disemester satu Anda berhak mendapatkan 24 SKS. Setelah kuliah semester satu Anda jalani dan KHSnya dibagi ternyata Anda berhak mendapatkan 24 SKS. Ini berarti disemester satu anda sukses dan karena disemester dua hanya ada 21 SKS itu berarti Anda memiliki kelebihan 3 SKS dan kelebihan SKS ini dapat anda manfaatkan dengan mengambil beban studi disemester empat (ingat genap ketemu genap). Dengan demikian tanpa Anda sadari beban SKS di semester empat sudah berkurang 3 SKS padahal anda baru berada di semester dua. Sekarang dimisal setelah KHS semester dua di bagi Anda mendapatkan 21 SKS padahal disemester tiga hanya ada 18 SKS, berarti Andapun berhak untuk mengambil 3 SKS disemester lima. Anda bisa bayangkan jika disetiap semester Anda mendapatkan 24 SKS, dimungkinkan ketika berada di semester tujuh skripsi Anda sudah selesai dan bersiap-siap untuk memakai Toga menikmati kemenangan.
Contoh untuk mahasiswa yang kurang sukses.
Ketika KHS semester satu dibagi ternyata Anda mendapatkan 15 SKS. Ini berarti beban ganda mulai Anda rasakan. Mengapa? Ya karena jika Anda mendapatkan hanya 15 SKS itu berarti ada mata kuliah disemester satu yang wajib Anda ulang dan disemester dua adan sebanyak enam SKS yang tidak boleh Anda ambil. Hal seperti ini sangat menyiksa batin. Baiklah,sekarang kita anggap Anda mulai menyadari kekeliruan di semester satu dan setelah KHS disemester dua dibagi Anda mendapatkan 18 SKS (ada peningkatan). Sekarang walaupun Anda mendapatkan 18 SKS kondisi inipun sangat membinggungkan karena di satu sisi anda harus mengambil beban SKS disemester tiga di sisi lain Anda harus mengulang mata kuliah yang gagal disemester satu. Hal seperti ini yang banyak membuat mahasiswa kalang kabut dan anehnya banyak mahasiswa baru menyadari berada di lingkaran setan ketika sudah berada disemester lima. Jika hal seperti ini tidak Anda sadari sejak awal kuliah, maka ketika teman-teman yang lain sibuk mengurusi persiapan wisuda sementara Anda sibuk berjibaku mengulangi mata kuliah disemester bawah. Tolong disadari bahwa jika Anda kuliah bergabung dengan adik tingkat beban psikologi Anda sangat terasa. Oke-lah sekarang ada Semester Pendek (SP).Ikut SP, wah……rugi dong, sudah rugi uang,waktu,perasaaan dan ingat bukan jaminan ikut SP nilai Anda begitu mudah menjadi lebih baik. Jangan-jangan malah lebih hancurrrrrrrrr.
6. Membuat Pohon Akar Mata Kuliah.
Belajar di perguruan tinggi ada istilah Mata Kuliah Prasyarat. Maksudnya jika kita mengambil mata kuliah tertentu maka persyaratannya harus dipenuhi terlebih dahulu. Misal disemester dua ada mata kuliah B. Ternyata untuk mengambil mata kuliah B tersebut syaratnya mata kuliah A di semester satu harus lulus atau menimal mendapatkan nilai C. Jika tidak berarti mata kuliah B tidak boleh diambil. (Ketentuan mata kuliah prasyarat umumnya dapat Anda pahami dibuku pedoman yang dibagikan pihak Universitas tempat Anda kuliah). Jadi, kalau Anda paham dengan mata kuliah prasyarat maka Anda dapat dengan mudah membuat pohon akar mata kuliah dan hal ini sangat membantu anda menyusun pedoman mata kuliah yang akan diambil.
Contoh pohon akar mata kuliah. Pengantar Akuntansi I (semester I) Pengantar Akuntansi II (semester II) Akuntansi Biaya Akuntansi Keuangan Menengah I (semester III) (semester III) M Biaya / Akt Manajemen Akuntansi Keuangan Menengah II (semester IV) (semester IV) dan seterusnya…..
7. Berdoa dan mendekatkan diri pada Yang Maha Esa.
Sebagai umat yang beriman jangan lupa selalu dekatkanlah diri Anda pada Yang Maha Esa, berdoa kepadaNya agar selama menimbah ilmu diberikan kemudahan, kelancaran dan kesuksesan. Semoga Anda sukses.
Amiiiiinnnnnnn.