Blue Fire Pointer
EKO PUJIANTO, S.Pd

Rabu, 03 Juni 2009

business

SAAT PERTAMA KALI BERPROFESI SEBAGAI KONSULTAN …

2 komentar »

Ini adalah posting nostalgia, kembali mengenang saat-saat pertama kali saya berprofesi sebagai konsultan, mulai belajar sebagai konsultan. Posting ini sekaligus menjawab sebuah e-mail yang dikirim ke saya seminggu yang lalu, tentang bagaimana pertama kali menjadi konsultan …

Itu adalah tahun 1995, di mana saya diterima bekerja di sebuah consulting firm yang masuk big-5 saat itu, yaitu KPMG (Klynvelt Peat Marwick Gorderler), di kantor Jakarta. Sesuai dengan latar belakang pendidikan saya saat itu, yaitu computer science, saya ditempatkan di Divisi Teknologi Informasi. Divisi ini memiliki 2 tugas utama, yaitu melayani kebutuhan TI internal KPMG serta melayani jasa konsultansi TI untuk para klien KPMG. Jasa konsultansi yang diberikan yaitu implementasi business application software (saat itu KPMG di Indonesia bekerja sama dengan Scala), serta integrasi aplikasi atau perangkat lunak pada skala yang lebih kecil.

Saya hanya mengalami masa orientasi selama 3 minggu di kantor pusat di Jakarta. Setelah itu, saya benar-benar diterjunkan dalam proyek pengembangan sistem informasi untuk klien. Proses itu benar-benar membuat saya kelimpungan. Semua berlangsung dengan cepat, belajar sambil bekerja.

Ada beberapa lessons learned yang saya peroleh di awal-awal karir sebagai konsultan, dan itu sangat membentuk karakter saya sebagai konsultan. Standar code of conduct KPMG pun ikut mewarnai pembentukan gaya konsultansi saya …. Baca selengkapnya … »

STRATEGI JELAJAHI PASAR

3 komentar »

Igor Ansoff, seorang pakar manajemen stratejik pernah mengungkapkan teori mengenai perusahaan yang agresif, dan agresifitas itu tercermin dalam 2 (dua) demensi, yaitu pasar dan produk, yang dikenal dengan istilah product and market matrix. Intinya adalah, jika perusahaan ingin melakukan ekspansi secara agresif, maka dia bisa melakukan hal itu melalui dua instrumen, yaitu pengembangan pasar atau pengembangan produk, atau keduanya sekaligus !

Tetapi tentu anda akan bertanya, salahkah jika melakukan ekspansi pasar secara agresif ? tentu saja tidak. Selama Anda punya kemampuan untuk itu, silakan saja. Apalagi jika Anda melakukan ekspansi pasar ke wilayah yang belum ada pemainnya, tentu ini akan sangat bagus, karena Anda akan menjadi fist-mover atau pemain pertama di wilayah tersebut dengan segala keuntungannya. Keuntungan tersebut antara lain, merek Anda akan dikenal terlebih dahulu, terbuka peluang untuk menguasai pasar, dan sebagainya.

Tetapi, jika membahas masalah pasar, kita akan berbicara mengenai 3 bentuk pasar, yaitu (1) pasar bebas (free market), (2) pasar diatur (regulated market atau controlled market), serta (3) pasar semi-bebas (yang saya terjemahkan dari institutional market atau mixed economy).

Baca selengkapnya … »

CORPORATE INFORMATION SYSTEM MANAGEMENT DI MTI-UI : SESI PERTAMA

8 komentar »

Tadi, sehabis buka puasa, saya memulai kelas Corporate Information System Management (CISM) pada program Magister Teknologi Informasi UI. Sama seperti semester kemarin, saya mengelola kuliah ini bersama dengan kolega saya, M. Rifki Shihab. Ini adalah sesi pertama, dan pada kesempatan ini saya gunakan untuk dua hal, yaitu menjelaskan silabus (silabus lihat di sini) dan aturan main perkuliahan, serta melakukan review untuk mata kuliah semester sebelumnya yang menjadi pre-requisite kuliah ini, yaitu Strategic Planning for Information System (SPIS).

Pada sesi review, saya hanya meminta mereka dalam kelompok menuliskan minimal 10 lessons learned selama kuliah SPIS sebelumnya. Rupanya masih banyak yang perlu diingatkan kembali (mungkin karena sudah keenakan liburan) serta ada yang perlu dijelaskan kembali untuk meluruskan pemahaman yang masih belum pas. Baca selengkapnya … »

FILM LASKAR PELANGI

5 komentar »

Sebuah film yang saya tunggu-tunggu. Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang menjadi sumber cerita film ini memang luar biasa. Sekarang tinggal nunggu filmnya ditayangkan di bioskop. Cerita mengenai film ini bisa dilihat di website-nya di sini.

Saya sangat berharap film ini tidak mengecewakan, karena hampir semua peminatnya sudah membaca novel Laskar Pelangi. Harusnya sih tidak, karena digarap oleh sineas papan atas yang masih idealis, Riri Riza dan Mira Lesmana.

Saya menempatkan film ini sejajar dengan Denias : Senandung di Atas Awan yang disutradarai oleh teman saya semasa SMA di Padang dulu, John De Rantau. Kisahnya hampir sama, yaitu perjuangan anak negeri untuk belajar dan mendapatkan pendidikan. Jika Laskar Pelangi berkisah di Pulau Belitung, maka Denias berkisah di tanah Papua.

Laskar Pelangi dan Denias adalah dua kisah nyata. Kisah seperti ini akan selalu menggugah kita … masih banyak pe-er pendidikan di negara ini …

« Tulisan berikutnyaTulisan sebelumnya »

0 komentar:

Posting Komentar

SIAPAPUN YANG MEMELIKI WAWASAN LUAS,,,,, AYOOOO,,, IKUTAN BERBAGI ILMU

EKO PUJIANTO © 2008 Template by:
SkinCorner